Untuk apa kita di ciptakan Alloh...?


[BAB.1].Untuk apa kita di ciptakan Alloh...?

" Bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakanmu ".( QS. Al-Alaq : 1 ) 

" Bacalah Al Qur`an secara perlahan-lahan [Teliti] ".(QS. Al Muzammil : 4 )

" Dia mengajarkan manusia apa yg tidak di ketahuinya ".( QS Al Alaq : 5 )

Untuk apa kita di ciptakan Alloh...?,. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat mendasar. Mencari jawabannya..., hukumnya adalah wajib dan harus terjawab ; Karena kita mempunyai Al Qur`an dan Al Hadis yang dapat menjawab jutaan pertanyaan seluruh umat manusia hingga akhir zaman.Untuk mencari jawaban ini harus mencari petunjuk dari Al Qur'an dan Al Hadist yang menerangkan kehidupan pada titik nol umat manusia sebelum di alam kandungan, nyaitu mengambil petunjuk Al Qur'an dan Al Hadist yang menceritakan atau menerangkan kehidupan di alam ruh atau lebih tepatnya..., yang menceritakan atau menerangkan perjanjian di alam ruh. Mengapa kita harus mengetahui untuk apa kita di ciptakan Alloh, agar kita tidak salah mengerjakan apa yang semestinya kita lakukan di dunia ini, karena begitu banyaknya jenis amal ibadah ; Puasa, Sholat Fardhu, Sholat Sunah, Dzikrulloh, bekerja, menikah dll. Bilamana kita mengerjakan yang tidak semestinya, akan berakibat buruk berupa kesesatan dan kesengsaraan di dunia dan akherat "Jenis amal Ibadah apakah yang harus aku lakukan dulu...?, apakah Dzikir dulu, Sholat Fardhu dulu, Zakat dulu.......".

"Dan tidak semata-mata Aku ciptakan jin dan manusia hanyalah untuk beribadah padaku ". ( QS. Adz- Dzariat )

1. Perjanjian Di Alam Ruh

Dari ubay bin Ka’ab ia mengatakan, “Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Tuhanmu?”, mereka menjawab “Benar”. Sesungguhnya AKU akan mempersaksikan langit tujuh tingkat dan bumi tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian, serta menjadikan nenek moyang kalian Adam sebagai saksi, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat kelak, “Kami tidak pernah berjanji mengenai hal itu”.Ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain Aku semata, tidak ada Rabb selain diriKU, dan janganlah sekali-kali kalian mempersekutukanKU. Sesungguhnya Aku akan mengutus kepada kalian para RasulKU yang akan mengingatkan kalian perjanjianKU itu. Selain itu Aku juga akan menurunkan kitab-kitabKU”. Maka merekapun berkata, “Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami, tidak ada Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata”.Dengan demikian mereka telah mengakui hal tersebut. Kemudian Adam diangkat dihadapan mereka dan ia (Adam) pun melihat kepada mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang yang miskin, ada yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau menyamakan di antara hamba-hambaMU itu”. Allah menjawab, “Sesungguhnya Aku sangat suka untuk Aku disyukuri”. Dan Adam melihat para nabi di antara mereka seperti pelita yang memancarkan cahaya pada mereka”. (HR. Ahmad)

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (serayaberfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan)”. (QS. Al A’raaf, 7 : 172)

“Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang-orang yang beriman”. (QS. Al Hadid, 57:8)

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.” (QS.Thaha(20):14)

Setelah kita mengetahui isi perjanjian di alam ruh, yang berisikan Ibadah. Sekarang kita menjabarkan ibadah, nyaitu Ibadah di bagi atas 2 bagian ; Ibadah Wajib ( Ibadah Sholat Fardhu ) dan Ibadah Sunah ( Sholat Sunah, Dzikrulloh, Shodaqoh dll). Kemudian mengartikan dari Inti dari kedudukan Ibadah Sholat Fardhu dan Ibadah Sunah.
Setelah kita mengetahui isi perjanjian di alam ruh, yang berisikan Ibadah. Sekarang kita menjabarkan ibadah, nyaitu Ibadah di bagi atas 2 bagian ; Ibadah Wajib dan Ibadah Sunah. ibadah wajib adalah pondasi Agama Islam.

1). Ibadah Wajib atau Pondasi Islam atau Rukun Islam

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.”  ( HR. Muslim )

2). Ibadah Sunah

       Sholat Sunah, Dzikrulloh, Shodaqoh, bekerja, menikah dll
Dari Rukun Islam dan Ibadah Sunah ; Alloh memberikan petunjuk, yang menitik beratkan kepada Ibadah Sholat Fardhu. Artinya, kita di arahkan untuk membongkar rahasia di balik rahasia Sholat Fardhu. Rahasia terbesar apakah yang tersembunyi di balik Sholat, dan yang di maksud dengan Sholat..., apakah Sholat Fardhu ataukah Sholat Sunah...?,.

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Sholat untuk mengingat Aku.” (QS.Thaha(20):14)

2.Kedudukan Inti Fadhilah Ibadah Wajib Dan Inti Fadhilah Ibadah Sunah

1.Inti Fadhilah Ibadah Sholat fardhu
--------------------------------------------------------
1. Sebagai wadah amal Ibadah Sunah
------------------------------------------------------------
=
"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta)mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS.at-Taubah(9):54)

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [QS. Al-Baqarah [2]: 238]

Abu Hurairah radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :" Para malaikat penyerta malam dan malaikat penyerta siang akan silih berganti mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada saat shalat shubuh dan shalat ‘ashar. Kemudian malaikat  malaikat tersebut naik ke atas langit sehingga Allah ta’ala bertanya kepada mereka, “ dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba – hamba-Ku…?” (Allah ta’ala lebih tahu terhadap apa yang Dia tanyakan).Kemudian para malaikat menjawab,” Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat pula.”(HR. Al Bukhari, no. 555 dan HR. Muslim, no. 632)

Dari Buraidah radilyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka gugurlah seluruh amalannya…!” (Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)

Imam Baqir berkata:"Sesungguhnya shalat seorang hamba akan diangkat (diterima) setengah, sepertiga, seperempat dan seperlimanya maka tidak diangkat shalatnya kecuali apa yang dihadapkan dengan hatinya. Dan diperintahkan untuk mengerjakan shalat-shalat sunnah untuk menyempurnakan apa-apa yang kurang dari shalat wajib. [Al-Haqa’iq, Marhum Faidh Kasyani, hal 219]

Abu Bakar Ash Shidiq menyatakan dalam surat Beliau kepada Umar :“Ketahuilah, perkara yang paling penting padaku ialah Shalat Fardhu Karena seseorang yang meninggalkannya, akan lebih mudah meninggalkan yang lainnya. Dan ketahuilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki satu hak pada malam hari yang tidak diterimaNya pada siang hari. Dan satu hak pada siang hari yang tidak diterimaNya pada malam hari. Allah tidak menerima amalan sunnah, sampai (seseorang) menunaikan kewajiban Sholat Fardhu".

2. Tercegah dari perbuatan keji dan mungkar

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.al‘Ankabut(29):45)
Persamaan [Sinonim] kalimat "Tercegah dari perbuatan keji dan mungkar", adalah mengerjakan yang Alloh perintahkan dan tidak mengerjakan yang Alloh haramkan. Artinya, dengan Sholat Fardhu menjadikan orang Sholeh dan terselamatkan dari musibah di akherat (neraka) dan di dunia (Anak terjerumus narkoba, suami/istri selingkuh, gagal panen, terlilit hutang, anak yang tidak pandai, dagangan bangkrut, susah jodoh = Neraka dunia).

2.Inti Fadhilah Ibadah Sunah

"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya selalu khusyu’” ( Al-Mu’minun : 1 - 3 )

“Hal pertama yang diangkat dari ummat ini adalah khusyu’sampai-sampai kamu tidak menemukan seorang pun yang khusyu’.” (Thabrani dengan sanad baik dan dinilai shahih oleh Syeikh Albani).

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :" Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Artinya, Ibadah Sunah sebagai :

1. Penambal kekurangan khusyuaan di dalam mendirikan Sholat Fardhu
2. Seluruh Fadhilah Ibadah Sunah mengalir ke Ibadah Wajib
3. Seluruh Ibadah Sunah terserap ke Ibadah wajib
4. Memperoleh jaminan tercegah dari perbuatan keji dan mungkar secara penuh 100%

2].Tafakur perjanjian di alam ruh
--------------------------------------------------
Rintangan dalam berdakwah di bagi atas 2 kriteria :

1. Pertanyaan yang bersifat belajar dan bersifat rahasia

Nyaitu, pertanyaan yang timbul dari saudara kita yang dahaga akan ilmu atau dan yang tidak di kemukan kepada orang yang tidak di percayainya. Karena ketakutannya di sebut murtad Pertanyaan ini sesungguhnya sudah menjadi buah bibir masyarakat muslim, yang al fakir temukan di lingkungan. Sesungguhnya saudara kita mengemukakan pertanyaannya yang seolah-olah menghina atau melecehkan Syariat Islam, bukanlah bermaksud untuk menghina dan melecehkan Syariat Islam akan tetapi mencari jawaban atas kekurang pahamannya atas Al Quran dan Al Hadis. Dengan mendapatkan jawaban yang simple, padat dan mudah di pahami, menjadikan saudara kita mau mengerjakan Syariat Islam secara totalitas nyaitu dengan mengerjakan Ibadah Wajib dan Ibadah Sunah. Dengan kata lain adalah memeluk atau masuk Agama Islam secara kaffah.

2. Pertanyaan orang munafik dan orang kafir

   Pertanyaan yang dapat merubah keimanan bagi yang mendengarkannya, bilamana kurang ilmu berakibat tidak mengerjakan Syariat Islam ( Sholat Fardhu, Sholat Sunah dan Dzikrulloh ), pertanyaan ini sudah berkembang di masyarakat muslim. Khususnya yang mempunyai IQ (Kepintaran) tinggi.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah

1. Memberikan jawaban atas pertanyaannya saudara kita yang bersifat belajar dan atau bersifat rahasia, sehingga memudahkan untuk mengerjakan Sholat Fardhu dan seluruh Sholat Sunah dan seluruh Ibadah Sunah; Yang terkumpul di dalam kalimat 'Masuk Islam Secara Kaffah'

2. Agar tidak terpengaruh atas ucapan orang kafir dan orang munafik

3. Sebagai jawaban atas fitnah orang munafik dan orang kafir

4. Sebagai motivasi untuk mengerjakan Sholat Fardhu, seluruh Sholat Sunah dan Dzikrulloh.

Pertanyaan ke-1: "Bukankah kita di ciptakan untuk ber-Ibadah...?!, :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka beribadah ". [Adz Dzaariyaat:56].
Jawaban : Ibadah terbagi 2 bagian, nyaitu Ibadah Wajib ( Sholat Fardhu ) dan Ibadah Sunah. Ibadah Sunah tanpa di kerjakannya Ibadah Wajib terhapus atau tidak di terima Alloh. Dan dengan mengerjakan Sholat Fardhu secara khusyu akan melahirkan Ibadah Sunah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya dalam shalat terdapat (dua hal): (Pertama) menolak sesuatu yang dibenci-yaitu perbuatan keji dan mungkar-, dan (Kedua) mewujudkan sesuatu yang dicintai, yaitu dzikir (mengingat) Allâh Subhanahu wa Ta’ala" 

Pertanyaan ke-2 : "Apakah kita harus mempercayai perjanjian di alam ruh, padahal kita tidak ingat...?!,"
Jawaban : Wajib percaya...!!!, sebagaimana mempercayai wanita yang membesarkan kita adalah wanita yang telah mengandung dan melahirkan kita. Seluruh umat manusia, tidak ada yang mengingat bahwa dirinya pernah berada di dalam perut ( Di kandung ) dan di lahirkan oleh wanita yang membesarkannya. Akan tetapi anehnya...?!., menyakini bahwa wanita yang membesarkannya adalah wanita yang telah mengandungnya dan melahirkannya melalui kabar / ucapan dari wanita yang mengandungnya dan dari saudaranya. Berlaku Adil-lah dan jujur pada diri sendiri, bilamana mempercayai wanita yang membesarkan kita adalah wanita yang melahirkan diri kita. Maka, wajib-lah mempercayai akan adanya perjanjian di alam ruh. Orang tidak menyakini akan adanya perjanjian di alam ruh adalah orang durhaka. Sebagaimana durhakanya seorang anak yang tidak mengakui ibu kandungnya. Umat Muslim yang tidak mengerjakan Sholat Fardhu adalah orang durhaka, karena sama saja tidak mempercayai perjanjian di alam ruh. Itulah mengapa sebabnya Ibadah Sunah tidak di terima Alloh.
Pertanyaan ke-3 : "Mengapa Al Qur`an dan Al Hadis tidak memberikan petunjuknya secara langsung dengan menyatakan bahwa isi perjanjian di alam ruh adalah Sholat Fardhu dan tujuan Alloh menciptakan kita di dunia adalah untuk mengerjakan Sholat fardhu...?"

Jawaban : Al Qur`an dan Al Hadis sudah menerangkan secara gamblang atau sejelas-jelasnya hanya kitanya saja yang tidak mau berfikir dan  banyak tanya / tidak menjadi " anak penurut " / masuk Islam secara kaffah. Petunjuk di dalam Al Qur`an dan Al Hadis yang menerangkan Inti Fadhilah Ibadah Wajib dan Ibadah Sunah.

1. Ibadah Wajib

"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta)mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS.at-Taubah(9):54)   

"Peliharalah semua shalat(mu), dan peliharalah shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (QS. Al Baqarah : 238)

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [QS. Al-Baqarah [2]: 238] 

Abu Hurairah radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :" Para malaikat penyerta malam dan malaikat penyerta siang akan silih berganti mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada saat shalat shubuh dan shalat ‘ashar. Kemudian malaikat  malaikat tersebut naik ke atas langit sehingga Allah ta’ala bertanya kepada mereka, “ dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba – hamba-Ku…?” (Allah ta’ala lebih tahu terhadap apa yang Dia tanyakan).Kemudian para malaikat menjawab,” Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat pula.”(HR. Al Bukhari, no. 555 dan HR. Muslim, no. 632)

2. Ibadah Sunah

Imam Baqir berkata:"Sesungguhnya shalat seorang hamba akan diangkat (diterima) setengah, sepertiga, seperempat dan seperlimanya maka tidak diangkat shalatnya kecuali apa yang dihadapkan dengan hatinya. Dan diperintahkan untuk mengerjakan shalat-shalat sunnah untuk menyempurnakan apa-apa yang kurang dari shalat wajib. [Al-Haqa’iq, Marhum Faidh Kasyani, hal 219]

" Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya selalu khusyu’” ( Al-Mu’minun : 1 - 3 )
       “Hal pertama yang diangkat dari ummat ini adalah khusyu’sampai-sampai kamu tidak menemukan seorang pun yang khusyu’.” (Thabrani dengan sanad baik dan dinilai shahih oleh Syeikh Albani)

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :" Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

3. Petunjuk masuk Islam secara kaffah atau mengerjakan syariat Islam secara keseluruhan tanpa menanyakan sebab di perintahkannya untuk beribadah 

Dari Abu Huroiroh Ra, dari Nabi SAw, bersabda :" Tinggalkan apa yang aku tinggalkan ( aku tidak bersabda ). Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu rusak ( menjadi sesat, sengsara di dunia, berbuat keji dan mungkar ) karena banyak bertanya dan bertentangan dengan Nabi-Nabinya ( Umatnya merasa pintar, sifat para Nabi Shidiq = cerdas atas umatnya ). Bila aku melarang sesuatu kepadamu, maka hindarilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu maka datangilah ( kerjakan ) semampumu ". ( HR. Muttafaq Alaih )   

"Apa yang di berikan oleh Rosul kepadamu, maka terimalah dan apa yang di larangnya bagimu, maka tinggalkanlah ".( Qs. Al Hasyr : 7 )

"Tiadalah Rosul mengucapkan itu dari hawa nafsunya. Tiada lain yang di ucapkannya itu, kecuali wahyu yang di berikannya".(Qs. An Najm : 3 - 4 )  

"Sungguh Rosullulloh SAW, sebagai teladan yang baik untukmu ( nyaitu ) bagi orang yang mengharapkan ( Rohmat = kebahagiaan di dunia ) Alloh dan kebahagiaan hari akhir ".( Qs. Al Ahzab : 21 )    

"Barang siapa yang taat kepada Rosul, maka sungguh taat kepada Alloh ". ( Qs. An Nisa : 80 )

"Dan sesungguhnya engkau ( Nabi Muhammad SAW ) menunjukkan pada jalan yang lurus, ( Nyaitu ) jalan Alloh { jalan alternatif / jalan mencapai kemudahan menuju kebahagiaan ( kekayaan, keselamatan ) } ".( Qs. Asy Syuro : 52 - 53 )    

"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya ( Alloh dan Rosul-Nya ) takut akan di timpa cobaan ( banyak hutang, sakit, kemalingan ) atau siksa yang amat pedih ( angin puting beliung, banjir ) ". ( Qs. An Nur : 63 )

4. Petunjuk di dalam Al Qur`an agar kita berfikir

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS.Al-Ankabut(29):45]

"Bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakanmu ".( QS. Al-Alaq : 1 ) 

"Bacalah Al Qur`an secara perlahan-lahan [Teliti] ".(QS. Al Muzammil : 4 )

"Dia mengajarkan manusia apa yg tidak di ketahuinya ".( QS Al Alaq : 5 )

Abu Darda radhiyallahu ‘anhu:“Mengkaji ilmu syariat sesaat lebih baik dari pada shalat malam” 

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,:“Saya belajar sesaat lebih saya cintai dari pada saya habiskan waktu malam untuk shalat sampai subuh.”   

Abu Musa al-Asy’ari:“Aku duduk belajar bersama Ibnu Mas’ud, itu lebih menenangkan hatiku dari pada beramal satu tahun.”

Rahasia apakah yang tersimpan dalam Sholat [Sholat Fardhu dan seluruh Sholat Sunah (Dhuha, Tahajud, Rowatib, Hajat, Taubat, Fajar dan lain-lain)...?,. Sehingga Alloh dan Rosul-Nya hanya memanggil kita hanya dalam mengerjakan Sholat atau tidak memanggil dalam Ibadah Dzikrulloh, Shodaqoh, Zakat, Puasa dan lain-lain.

"Hayya Alas Sholah, Hayya Alal Falah", bukan dengan "Hayya Alad Dzikri, Shaum, Zakat. Hayya Alal Falah".

Artinya; "Marilah kita Sholat. Marilah kita [jemput] kemenangan", bukan dengan "Marilah kita ber-Dzikir, puasa, Zakat. Marilah kita [jemput] kemenangan". Kemenangan apakah yang di janjikan Alloh dan Rosul-Nya dalam mengerjakan Sholat Fardhu dan seluruh Sholat Sunah...?.

“Aku jadikan adzan sebagai warisan bagi anak keturunanmu” jawab Allah Swt. [Petikan dialog antara Nabi Adam As]

Dengan bahasa simpel-nya/mudah adalah agar hidup kita menjadi bermakna, nyaitu hidup kita di tulis sebagai Ibadah ; Bekerja, menikah, makan dan minum, tidur, Dzikrulloh, Shodakoh, Puasa di bulan Romadhon dll.Dan terselamatkan dari musibah = neraka dunia.





        

Komentar

Postingan Populer